Bunga Melati Jembatan Penemu Jodoh pada Pengantin
Di sebuah kampung yang masyarakatnya masih mempercayai kebudayaan leluhur, terdapat sebuah cerita yang sudah turun-temurun dipercayai dan diceritakan oleh para orang tua. cerita ini tentang bunga melati yang memiliki khasiat luar biasa sebagai penemu jodoh bagi siapa saja yang mengambilnya diam-diam dari seorang pengantin dengan niat yang tulus. Bunga melati ini dipercaya akan membawa kebahagiaan, cinta sejati, dan jodoh yang tak terduga bagi siapa pun yang bersungguh-sungguh menginginkannya.
Di desa itu, hiduplah seorang gadis bernama Sri. Sejak kecil, Sri sudah mendengar kisah tentang bunga melati ini. Ibu dan neneknya selalu bercerita bagaimana bunga itu bisa menjadi tanda keberuntungan bagi pasangan yang akan menikah. Namun, Sri selalu merasa tidak yakin. Ia percaya pada takdir, tetapi tidak begitu yakin dengan kekuatan bunga itu. Meskipun demikian, dalam hati kecilnya, ia tetap berharap bisa menemukan jodoh yang tepat, seseorang yang bisa menemaninya menjalani hidup setelah selalu kandasnya kisah cinta yang ia alami ketika berpacaran.
Suatu hari, ketika Sri sedang berjalan menuju pasar, ia melihat seorang wanita tua yang duduk di sebuah lapak sederhana tempat berjualan dan di kelilingi dengan sebuah keranjang berisi bunga-bunga segar. Ada sesuatu yang menarik perhatian Sri. Di antara bunga-bunga itu, ada bunga melati yang sangat indah, dan segar meskipun cuaca sedang panas dan terik tetapi tetap saja bunga tersebut terlihat tidak layu. Sri mendekati wanita tua tersebut dan bertanya, "Ibu, bunga melati ini sangat cantik. Apakah ibu menjualnya?"
Wanita tua itu menatap Sri dengan mata yang penuh kehangatan. "Bunga melati ini bukan bunga biasa, Nak. Ini adalah bunga yang bisa membantu menemukan jodoh sejati. Tetapi, hanya mereka yang tulus dan percaya pada kekuatan cinta yang bisa merasakan manfaatnya."
Mendengar perkataan si ibu tersebut Sri terdiam. Terkesan dengan kata-kata wanita tua itu, wanita tua tersebut lalu berkata kembali, “Nak, jika kamu memnginginkan bunga nancantik ini kamu bisa dapatkan tapi tidak disini.” Dengan wajah penuh keheranan Sri pun langsung menjawab, “ maksudnya bagaimana bu?”. Denga tersenyum tipis wanita tua itu mencoba menerka isi hati Sri yang sebenarnya gadis ini menginginkan untuk mendapatkan pasangan hidup. Dengan suara lembut waita tua itu mencoba menjelaskan bahwa jika Sri ingin mendapatkan bunga melati yang memiliki khasiat maka Sri harus mendapatkannya dari seorang pengantin yang diambilnya secara diam-diam tanpa sepengetahuan pengantin tersebut. Dengan wajah polosnya Sri terus mendengarkan penjelasan wanita tua tersebut Wanita itu lalu memberi pesan, "Jaga bunga melati yang kamu peroleh nanti dengan baik, dan percayalah, ia akan menunjukkan jalan yang benar."
Hingga suatu ketika ada teman Sri yang sedang melangsungkan pernikahan dengan pesta yang sangat besar dan mewah sehingga pada saat pernikahan tersebut berlangsung tiba-tiba teringatlah perkataan wanita tua itu dipikiran Sri, sehingga dengan cepat dan semangat Sri mencoba untuk mengambil bunga melati yang dikenakan pada pengantin perempuan padasaat Sri memberikan ucapan selamat dan memeluk pengantin perempuan tersebut, dengan cepat tangan Sri menarik beberapa melati yag dikenakan oleh sang pengantin. Karena banyaknya tamu dan banyaknya sanak saudara yang akan memberikan selamat sehingga ia tidak sadar jika Sri telah mengamil beberapa melati yang dikenakannya.
Malam itu, Sri menaruh bunga melati itu di dekat bantal tidurnya. Ia merenung sejenak, berharap bunga itu benar-benar memiliki kekuatan seperti yang diceritakan orang-orang. Dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang sangat tampan, yang memiliki senyum hangat dan mata yang penuh perhatian. Pemuda itu memegang tangan Sri dan mengatakan, "Aku sudah lama menunggumu, Sri. Aku adalah jodohmu."
Pagi harinya, Sri terbangun dengan perasaan aneh. Seolah-olah mimpi itu bukan hanya sekadar mimpi. Ia merasa ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Hari-harinya pun berlalu dengan perasaan yang semakin tenang dan penuh harapan. Hingga suatu hari, ketika sedang berjalan pulang dari pasar, ia bertemu dengan seorang pemuda yang tampak tidak asing lagi. Pemuda itu tersenyum padanya, dan Sri merasa seperti mengenalnya.
"Maaf, mbak," sapa laki-laki itu dengan suara lembut, "apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Sri memandang laki-laki itu dengan seksama. Ia merasa ada sesuatu yang menghubungkannya dengan pria ini. "Kamu... seperti dalam mimpiku," jawabnya pelan.
Laki-laki itu tertawa ringan. "Aku Haru. Mungkin kita belum pernah bertemu, tapi aku merasa kita sudah saling mengenal."
Sejak saat itu, Sri dan Haru mulai sering bertemu. Setiap pertemuan membawa kebahagiaan yang tak terungkapkan. Mereka berbicara tentang banyak hal, saling mengenal lebih dalam, dan tanpa sadar, benih cinta mulai tumbuh di antara mereka. Sri merasa bahwa Heru adalah sosok yang selama ini ia cari, dan Heru juga merasakan hal yang sama. Mereka merasa sudah ditakdirkan untuk bersama.
Suatu malam, setelah beberapa bulan berkenalan, Heru mengajak Sri untuk berjalan-jalan di taman bunga. Di tengah perjalanan, Heru berhenti dan memegang tangan Sri. "Sri, aku tahu kita baru saja bertemu, tapi aku merasa kita sudah lama saling mengenal. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Maukah kamu menjadi istriku?"
Sri terkejut, namun hatinya terasa begitu damai. Bunga melati yang ia simpan di rumah terasa berkilau lebih terang malam itu. "Aku juga merasa hal yang sama, Heru. Aku ingin menghabiskan hidupku bersamamu," jawab Sri dengan mata berbinar.
Mereka pun melangsungkan pernikahan dalam suasana yang penuh kebahagiaan. Hari itu, seluruh desa datang untuk merayakan pernikahan mereka yang penuh cinta dan kebahagiaan. Dalam upacara pernikahan itu, Sri mengenakan bunga melati di rambutnya, seperti simbol keberuntungan yang membawa mereka bersama. Semua orang yang hadir merasakan kehangatan cinta yang terpancar dari pasangan pengantin itu.
Sejak pernikahan mereka, bunga melati yang selama ini dianggap sebagai penemu jodoh, semakin dipercaya oleh orang-orang desa. Mereka percaya bahwa setiap pasangan yang tulus dan memiliki niat baik, akan dipertemukan dengan jodoh mereka melalui keberkahan bunga melati.
Sri dan Heru hidup bahagia, dan setiap tahun, mereka merayakan ulang tahun pernikahan mereka dengan menghiasi rumah mereka dengan bunga melati. Bunga itu menjadi simbol cinta mereka yang abadi, sebuah bukti nyata bahwa cinta sejati akan datang pada waktu yang tepat, dengan cara yang tidak terduga, seperti kekuatan bunga melati yang membawa mereka bersama.
Karya: Susilowati, S.Pd.